AnataWoSukui - Anata wo Sukui Volume 1 - Prolog

Prolog

 

 

Jika kita diberi kesempatan, kita semua pasti ingin mengubah masa lalu. Tapi, aku akan menolak.

 

Seorang gadis cantik, tetangga Tomoe di kelas, berbalik ke arahnya.

 

“Aku akan berpasangan dengan Shirasugi untuk turnamen tenis. Kami akan menjadi mitra, jadi untuk berbicara. Kamu lebih suka dengan gadis yang imut, kan?"

 

Salah satu gadis lain yang duduk bersama Tomoe, Jindou, tidak senang mendengarnya.

 

“Kamu sudah berada di kelasku sejak SMP, tapi Sasashino-senpai yang hanya bertemu denganmu di tahun kedua sekolah menengah, membuatnya bergerak padamu! Itu tidak adil!"

 

Di satu sisi, mendengar ini tidak terlalu buruk, bukan?

 

Misora ​​malah melihat peluang dalam tindakan Sasashino.

 

"Haa ... Hentikan dengan itu ... Jika dia bisa melakukannya, maka aku juga bisa ..." (Misora)

 

Jindou, teman masa kecilku, membuat perhatian gadis-gadis lain tertuju pada dirinya sendiri. Kenapa dia melakukan itu di luar kemampuanku.

 

"Dalam pengertian itu, Jindou Haru berbeda. Sejak hari pertama kami bertemu, dia telah bekerja keras untuk bergaul dengan Shirasugi, senpainya di pekerjaan paruh waktunya." (Misora)

 

“Bukankah Jindou-san yang mengatakan bahwa jatuh cinta pada pandangan pertama itu konyol ?!” (Sasashino)

 

“Yah, satu hal yang pasti. Aku mitra terbaik untuk Tomoe, karena kita telah melalui masa-masa susah bersama.” (Misora)

 

Meski terbawa oleh mood, Misora ​​melakukan pertarungan yang bagus.

 

Ketiga gadis itu saling memelototi.

 

Misora ​​memecah keheningan.

 

“Ngomong-ngomong, Tomoe tidak akan pernah bahagia jika keadaan tetap seperti sekarang.”

 

"Aku setuju, meskipun menurutmu apa yang diinginkan Shirasugi mungkin sedikit berbeda dari yang kulakukan."

 

"Yah, kalau itu aku juga setuju denganmu. Agar Shirasugi bahagia…"

 

Ketiga gadis itu mulai berbicara serempak:

 

"Tomoe yang kucintai-"

 

"Senpai yang aku suka-"

 

"Shirasugi-ku-"

 

“-Aku datang dari masa depan untuk menyelamatkanmu, jadi jangan bilang begitu!”

 

Tidak terpengaruh, Shirasugi bertepuk tangan dua kali untuk menarik perhatian gadis-gadis itu.

 

“Bersikaplah baik satu sama lain.”

 

Aku bertanya-tanya kenapa aku terjebak dalam romcom yang bergejolak ini?

 

Sambil melihat ke langit, aku mengingat kembali apa yang terjadi di hari pertama sekolah beberapa hari yang lalu.